METROSUAR.COM – Mengupas enam alasan mengapa di Kabupaten Jepara jarang sekali terdapat mall dan bioskop.
Meskipun dikenal dengan industri mebel dan seni ukiran kayu yang mendunia, Jepara memiliki kekhasan yang membuatnya berbeda dari daerah lain di Jawa Tengah.
Inilah, alasan mengapa di Kabupaten Jepara jarang sekali terdapat mall dan bioskop, dilansir dari kanal Youtube Jepara update:
1. Letak Geografis
Kabupaten Jepara terletak di ujung utara Pulau Jawa, yang kurang strategis secara geografis.
Dihimpit oleh tiga kabupaten tetangga, yakni Demak, Kudus, dan Pati, posisi ini membuatnya kurang diminati oleh investor properti untuk membuka proyek mall atau bioskop.
2. Kondisi Kultur Masyarakat
Faktor kondisi kultur masyarakat juga memainkan peran penting.
Warga Jepara cenderung gampang bosan dan senang mencoba hal baru.
Ini membuat mereka kurang tertarik dengan keberadaan mall atau bioskop, karena mereka lebih suka mencari hiburan baru di tempat-tempat tradisional seperti angkringan atau pasar.
3. Keberlanjutan Minat
Warga Jepara memiliki kecenderungan untuk lebih lama menikmati tempat yang telah mereka kunjungi.
Jika sudah pernah bosan, mereka cenderung jarang kembali.
Oleh karena itu, mall atau bioskop yang tidak menghadirkan inovasi baru sulit bertahan di Kabupaten Jepara.
4. Preferensi Belanja dan Hiburan
Warga Jepara cenderung lebih suka berbelanja di pasar tradisional dengan suasana yang lebih santai dan harga yang terjangkau.
Untuk hiburan, mereka memilih nongkrong di angkringan atau pasar malam dan bazar UMKM yang sering diadakan di setiap kecamatan.
5. Akses ke Kota Tetangga
Bagian timur Jepara lebih dekat ke Kota Kudus, sementara bagian utara lebih dekat ke Pati.
Kedua kota ini menawarkan lebih banyak pilihan tempat hangout dan pusat perbelanjaan, termasuk mall dan bioskop.
Hal ini membuat warga lebih memilih untuk berkunjung ke kota tetangga.
6. Pusat Perbelanjaan yang Tetap Ada
Meskipun jarang ada mall atau bioskop, Jepara masih memiliki pusat perbelanjaan yang cukup familiar, seperti Saudara Swalayan.
Pusat perbelanjaan ini, yang sudah ada sejak awal tahun 90-an, tetap menjadi tempat favorit bagi masyarakat Jepara.
Dengan karakteristik dan preferensi masyarakat yang unik, Jepara tetap mempertahankan daya tariknya tanpa harus menghadirkan mal atau bioskop.
Itulah enam alasan mengapa Jepara memilih jalur yang berbeda dalam perkembangan industri hiburan.(*)
Tidak ada komentar