METROSUAR.COM – PT. Jakarta Propertindo (Jakpro) dianggap kedodoran mengelola sejumlah venue. Hal itu terlihat dari persentase pendapatan pada tahun 2023.
Pada 2023 Jakpro hanya mampu meraup pendapatan 75 persen atau Rp1,42 miliar. Padahal, target yang ditetapkan dalam rencana kerja mencapai Rp1,88 miliar.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli menyayangkan hal tersebut. Sehingga mendorong Jakpro mengoptimalkan venue agar masyarakat tertarik untuk menyewa.
Dengan optimalisasi itu, perusahaan plat merah itu dapat meningkatkan pendapatan.
“Dulu sebenarnya beberapa tahun lalu sudah dikatakan akan mengoptimalkan venue-venue yang besar itu. Tapi kemudian ternyata sampai rapat terakhir ini keluhannya labanya masih segitu-segitu saja bahkan merugi,” kata Taufik dikutip Jumat (26/4).
Taufik menegaskan, Jakpro harus membuat terobosan yang kreatif dan menggencarkan promosi agar venue yang dikelola bisa dilirik pihak ketiga.
Venue yang dikelola Jakpro antara lain, Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta International Equestrian Park (JIEP), dan Jakarta International Velodrome.
“Nah saya lihat masih banyak yang bisa dikerjakan Jakpro dan kemarin-kemarin, sebenarnya sudah dijanjikan akan diaktivasi. Saya lihat kalau itu bisa diaktivasi secara maksimal maka pendapatan akan bertambah,” tutup Taufik. (*)
Tidak ada komentar