METROSUAR.COM – Puluhan pasien Rumah Sakit Umum Universitas Airlangga (RSUA), Surabaya, terpaksa melakukan perawatan di tenda darurat pasca gempa susulan yang berpusat di Tuban sebesar 6,5 Magnitudo, Jumat (22/3). Didirikannya sejumlah tenda darurat ini untuk mengantisipasi gempa susulan terjadi lagi.
“Ada tiga tenda, dari BPBD kota, provinsi juga dari Dinsos meluncur,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya Agus Hebi Djuniantoro dikutip Kantor Berita RMOLJatim di RS Unair, Jumat (22/3).
Hebi mengatakan, pemasangan tenda darurat dipastikan sudah selesai malam ini. Ia menyebut satu tenda bisa menampung 12-13 pasien di dalamnya.
“Kewaspadaan ini harus kita jaga, tidak perlu panik. Tidak perlu cemas. Mudah-mudahan menurut informasi tidak ada gempa susulan seperti tadi sore,” ujar Hebi.
Manajer Penunjang Medis RSUA, Nur Cahyo menambahkan, data pasien yang dievakuasi sebanyak 160 pasien.
Di antaranya ada pasien sangat darurat yang dipasang inkubator.
“Memang ada tingkatan bermacam-macam ada darurat sekali, yang ICU dan pasang inkubator, dan juga ada kedaruratan menengah, dan juga ada pasien anak-anak,” kata Nur.
Nur memastikan akan mengutamakan pasien ICU dengan menyiapkan ruangan di ruang IGD, sedangkan sakit ringan berada di lobi rumah sakit.
“Untuk pasien-pasien yang berat kami akan rawat di tenda sehingga apabila terjadi gempa susulan pasien bisa segera dievakuasi,” pungkas Nur.
Informasi yang diterima Kantor Berita RMOLJatim di area parkir RS Unair sejak pukul 18.18 WIB dipenuhi oleh pasien yang didampingi oleh keluarganya. (*)
Tidak ada komentar